Jumat, 08 Januari 2010

POTRET DUNIA PAUD

Pendidikan anak itu penting. Hampir semua orang tahu itu. Maka secara sadar ataupun tidak, setiap orang tua tentu memiliki impian tentang anak-anaknya yang cerdas, sehat, terampil, soleh, dan sebagainya seperti juga tujuan para pendidik.

Banyak jalan menuju Roma, banyak pula kendaraan menuju Roma. Namun mungkin saja jalan dan kendaraan banyak tetapi kita tidak tahu bagaimana mengemudikan kendaraan secara efisien sehingga sampai ke tujuan. Mungkin sebagian dari kita dengan pede mengemudikan kendaraannya tetapi ternyata hanya berputar-putar saja pada wilayah yang sama. Dengan demikian kita perlu pemandu, atau harus dapat membaca tanda-tanda yang dapat meloloskan tujuan kita dengan baik.
PAUD yang programnya mulai menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat sejak tahun 2003 ternyata sampai saat ini masih menyisakan berbagai masalah. Mulai dari pendidik yang belum memenuhi kualifikasi yang disarankan, pengelolaan yang distandarkan, dan seabrek masalah lainnya. Namun memang anak usia dini tidak dapat menunggu hingga semua komponen itu ada, pendidikan terus harus diselenggarakan dengan memperbaiki kekurangan di sana sini.

Sebenarnya kita memiliki perangkat yang berlapis-lapis sehingga mustahil jika PAUD tetap jalan di tempat terutama dalam hal kualitas. Pemerintah terus menerus berupaya meningkatkan mutu pendidik PAUD dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan peningkatan mutu baik yang dilaksanakan dengan anggaran negara maupun swadaya. Namun namanya juga manusia, masih ada kebocoran di sana-sini sehingga jalan ke arah kualitas yang baik demikian berat.
Satu hal yang menjadi harapan kami para pendidik dan penyelenggara PAUD adalah perhatian aparat pemerintah yang berkesinambungan, tidak hanya dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mengundang kucuran dana pemerintah, tetapi juga partisipasi dan perhatian aparatur pemerintah terutama yang menangani bidang PAUD di pelayanan teknis.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, sampai saat ini masih banyak para penilik PNF yang memperhatikan perkembangan PAUD dari segi materil. Sedangkan segi moril terutama untuk peningkatan kualitas pendidik dan penyelenggaraan PAUD belum banyak tersentuh. Contoh konkritnya, kami mengharapkan setelah diberi program rintisan ataupun kelembagaan, alangkah baiknya apabila perkembangannya terus dipantau, disupervisi, diberi saran untuk inovasi dan seterusnya.
Kami harus memaklumi, mungkin banyak tugas yang harus mereka selesaikan sehingga ranah ini kurang tersentuh. Atau mempercayakan HIMPAUDI sebagai organisasi profesi dapat merangkul teman-teman dalam meningkatkan kualitas dirinya.
Jika ingin maju, kita harus bergandeng tangan. Kapan harapan itu bisa terjadi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar